by Annas Baihaqi (PRiADI Certified Counselor)
Pernahkah kamu merasa jantung berdetak kencang saat hampir ditabrak motor? Atau mendadak diam tak bisa bicara saat dimarahi atasan? Itu semua adalah bentuk respons alami tubuh kita terhadap stres atau ancaman—dan ternyata, hal ini sudah tertanam sejak zaman nenek moyang kita!
Respons stres adalah cara otomatis tubuh kita bereaksi saat menghadapi situasi berbahaya. Ini seperti "tombol darurat" yang langsung aktif tanpa perlu kita pikirkan dulu. Menurut teori klasik dari psikolog Walter Cannon, ada tiga reaksi utama yang dikenal sebagai:
Kemudian, para ahli trauma menambahkan satu lagi:
Mari kita kenali satu per satu!
Respons ini muncul saat kita merasa cukup kuat untuk menghadapi ancaman. Tubuh kita siap bertarung: otot menegang, adrenalin meningkat.
Contoh sehari-hari:
Jika otak kita menilai ancamannya terlalu besar, maka kita cenderung kabur atau menghindar.
Contoh sehari-hari:
Kadang, kita terlalu terkejut atau takut, sampai-sampai tubuh dan pikiran kita "membeku".
Contoh sehari-hari:
Ini adalah respons di mana seseorang mencoba menyenangkan atau menuruti pihak yang dianggap mengancam agar bisa selamat.
Contoh sehari-hari:
Memahami respons ini bisa membantu kita:
Setiap orang bisa memiliki respons yang berbeda, tergantung pengalaman hidup, kepribadian, dan konteks situasi. Tidak ada yang benar atau salah—semua adalah bentuk perlindungan diri. Yang penting, kita belajar mengenal dan mengelolanya dengan lebih bijak.
Kamu lebih sering fight, flight, freeze, atau fawn? Yuk kenali dirimu lebih dalam!
Need help?
Share This News