by Lucky Pramarta (PRiADI Certified Counselor)
Saat ini dunia terus berubah dengan kecepatan yang tinggi, tekanan hidup dan pekerjaan bisa menjadi beban yang cukup berat bagi banyak orang. Semua pasti sudah kenal dengan istilah burnout, sebuah istilah yang biasanya digunakan untuk menggambarkan kelelahan seseorang secara emosional, mental dan fisik yang disebabkan oleh stress yang cukup berat. Burnout jangan dianggap sepele, karena bisa memengaruhi produktivitas, kesejahteraan dan juga kesehatan secara keseluruhan.
Sebuah studi mengatakan bahwa sepanjang tahun 2022, sebanyak 89% karyawan di Amerika Serikat merasakan burnout saat bekerja, mereka mengaku dampak yang paling dirasakan adalah kelelahan, sulit berkonsentrasi, berkurangnya minat, dan menurunnya kapasitas bekerja.
Apa itu Burnout?
Burnout adalah sebuah kondisi dimana seseorang merasa kelelahan secara fisik, emosional dan mental akibat dari tekanan yang terus menerus baik di dalam pekerjaan maupun kehidupan. Burnout bukan sekedar kelelahan biasa, ini mencakup perasaan putus asa, hilang motivasi atau minat, dan penurunan produktivitas secara menyeluruh. Burnout bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari orang yang mengatur urusan rumah tangga hingga seorang profesional yang super sibuk sekalipun. Burnout tidak hanya muncul dalam masalah pekerjaan, terkadang dia muncul dari masalah hidup yang lainnya.
Kenali Tanda-tanda Burnout
Dampaknya pada Kesehatan
Burnout berdampak serius pada kesehatan kita dan membutuhkan perhatian untuk bisa mencegah ataupun menanganinya. Dampak paling umum adalah mengganggu konsentrasi dan menurunkan kualitas tidur, sehingga kita akan merasakan sakit pada bagian leher dan punggung. Selain itu juga mempengaruhi fungsi kognitif seperti sulit mengambil keputusan, menurunnya fungsi memori, dan kesulitan memfokuskan atensi. Secara mental burnout akan membuat kita lebih rentan stress, cemas, bahkan depresi. Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda burnout agar dapat mengambil langkah tepat dalam pencegahan dan penanganannya.
Langkah Pencegahan
Burnout dalam Aspek Tempramen Tes PRiADI
Aspek temperament dalam tes kepribadian PRiADI dapat menunjukkan bagaimana sikap kita dalam menghadapi suatu konflik, mengendalikan emosi, dan melihat cara kita beradaptasi dengan rutinitas. Sekarang kita lihat bagaimana hal-hal diatas dapat memprediksi sikap seseorang dalam menghadapi sebuah tuntutan.
Nilai need to be forceful yang rendah menyebabkan seseorang menjadi enggan untuk menghadapi konflik, bahkan cenderung menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara menghindar. Biasakan diri anda menjadi lebih tegas, ungkapkan apa yang menjadi ketidaksetujuan anda, beranikan diri untuk bernegosiasi dengan situasi dan hal-hal di sekitar anda.
Emotional restraint yang terlalu tinggi membuat sebagian orang memiliki kontrol emosi yang baik, tetapi di sisi lain akan menimbulkan kesalahpahaman orang lain dalam merespon emosi anda, karena anda dinilai sebagai orang yang datar dan tidak jelas dalam mengekspresikan emosi anda. Utarakan apa yang anda rasakan, sampaikan dengan jelas, agar tidak terjadi kesalahpahaman saat bekerja.
Nilai need for change yang tinggi juga menggambarkan bahwa seseorang lebih mudah bosan dan menuntut hal baru. Cobalah lebih fokus melakukan satu hal dalam satu waktu, kendalikan rasa bosan dan syukuri apa yang sedang kita lakukan. Nikmati apa yang menjadi rutinitas anda.
Membiasakan diri untuk lebih vokal dalam memberikan pendapat, mengutarakan perasaan, dan mencoba untuk lebih fokus pada satu hal tertentu dapat mengurangi resiko terjadinya burnout. Tes PRiaDI dapat membantu menemukan dan memprediksi kerentanan seseorang dalam menyikapi tuntutan dalam dunia kerja melalui beberapa aspek dalam personality preference test.
Kesimpulan
Kondisi burnout tidak bisa dianggap sepele, karena dapat menurunkan kinerja dan produktivitas, bahkan bisa mengganggu kesehatan fisik maupun mental kita. Kenali dan jangan abaikan hal-hal kecil yang dirasakan agar lebih tepat dalam merespon tanda-tanda burnout. Segera ambil langkah pencegahan agar kita tidak dikuasai oleh dampak negatif yang terlalu besar. Kita sebagai manusia yang memiliki kepribadian yang unik dan berbeda satu sama lain, perlu mencari titik kelebihan dan kekurangan pada diri sendiri agar dapat memahami batasan dan kebutuhan apa saja yang perlu dikembangkan. Sudah saatnya untuk berhenti sejenak sebelum lelahmu datang.
Need help?
Share This News